Sholat Subuh dan Keutamaannya
Shalat Tepat Waktu
- Amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah shalat (tepat) pada waktunya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslin)
- “Janganlah kalian meninggalkan shalat secara sengaja. Barang siapa yang telah meninggalkan shalat secara sengaja, maka Allah dan Rasul-Nya telah lepas tanggungan darinya. (HR. Ahmad)
Perintah Shalat Subuh dan Waktunya
- “Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).”
(Al-Isra’ [17]:78)
- “Waktu shalat Subuh dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim)
- “Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Subuh sebelum terbit matahari, maka ia telah melaksanakan shalat Subuh.” (HR. At-Tirmidzi)
Kalau seseorang meninggalkan Shalat Subuh dengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalah bukti nyata dari sifat kemunafikan
- ”Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,” (Al Maa’uun [107]:4-5)
- ”Sesungguhnya
shalat yang paling berat bagiorang munafik adalah shalat Isya’ dan
shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di
dalamnya, niscaya mereka akan medatangi keduanya sekalipun dengan
merangkak. Sungguh, aku ingin menyuruh melaksanakan shalat, lalu
shalat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk
mengimami shalat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki
berangkat bersamaku dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi
suatu kaum yang tidak menghadiri shalat berjamaah, sehingga aku bakar
rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslin)
- “Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya’) adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat Subuh dan Isya’, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i)
Keutamaan shalat Subuh
- “Barang
siapa yang shalat Isya’ berjamaah maka seakan-akan dia telah
shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau
dengan shalat Isya’, seperti yang tertera dalam hadits Abu Dawud
dan Tirmidzi’) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam
satu malam penuh.” (HR. Muslim)
- “Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari)
Catatan: Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini” (dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Ashar.
- Dari Jarir bin Abdullah:
“Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhadang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.’” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
- “Berikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam
kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari
kiamat.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Catatan: Dalam kegelapan maksudnya: shalat Isya’ dan shalat Subuh.
Shalat sunah yang lebih mulia dari dunia dan seisinya
- “Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
- Dari Aisyah:
“Tidak ada shalat sunnah yang lebih diperhatikan Rasulullah selain shalat sunnah sebelum Subuh.” (HR. Bukhari)
Semoga bermanfa'at....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan