Tahapan Mengenal Allah Swt
Berikut
ini pandangan Al Habib Luthfi tentang tahapan mengenal Allah Swt.
Hasil wawancara Crew habiblutfiyahya,net dengan beliau.
Hly.net: Bagaimana cara belajar mengenal Allah?Al Habib: Kita mengenali tentang apa yang diciptakan oleh Allah terlebih dahulu. Dari mengenali ciptaanNya itulah, lantas kita mengenali siapa yang menciptakannya. Nah, disitulah kita akan melihat kebesaran-kebesaran Allah SWT yang ditunjukkan kepada kita semua.
Setelah kita sudah mengenalnya, lalu
kita tingkatkan lagi. Sadarkah kita sebagai hamba, mengertikah kita
sebagai hamba, tentang apa kewajiban kita sebagai seorang hamba? Lantas
bagaimana seharusnya perilaku seorang hamba yang telah mengenal kepada
Tuhannya? Setelah itu kita tingkatkan lagi ke atas. Kita ini sejatinya
diundang oleh waktu. Maka kita harus menghormati waktu.
Begitu tingkat kesadarannya sudah
tinggi, maka kalau waktu shalat sudah datang kenapa kita mesti menunda
waktu untuk bergegas melakukannya? Seharusnya kita kan justru
bersiap-siap untuk menunggu datangnya waktu tersebut, menghormat
panggilan Allah SWT untuk shalat.
Bukankah setiap kali berkumandang adzan,
itu merupakan panggilan yang telah memperingatkan kita? Sehingga ketika
terdengar suara adzan, kita merasa senang dan gembira, lantas
bersiap-siap untuk hormat akan datangnya panggilan Allah tersebut.
Hly.net: Tetapi dalam kenyataannya, hal demikian terasa sulit untuk dilakukan?
Al Habib: Untuk meraih tingkat demi tingkat semacam itu, memang bukan hal yang gampang. Oleh karnanya, kita perlu sering datang ke suatu majlis dengan para ulama’, para shalihin, untuk mendengarkan fatwa-fatwanya.
Kita harus seringa pula mendengarkan
petuah dan pandangan-pandangan para auliyaus-shalihin. Rasanya terlalu
sulit untuk dapat meraihnya lebih jauh, jika kita jauh dari
beliau-beliau itu. Sebab mereka bagaikan ruang yang memiliki lentera,
mempunyai batrainya, nah, kita ini bagian yang dioborinya. Semakin kita
dekat kepada orang-orang sholihin, maka akan lebih jauh lagi kita dapat
mengenal Allah SWT dan RasulNya.
Hly.net: Jalan tercepat yang bagaimanakah, sehingga manusia merasa dirinya senantiasa bersama dengan Allah SWT Dzat yang selalu membimbingnya?
Al Habib: Saya sendiri masih bingung, melihat bagaimana proses orang yang makan langsung sepiring sekali telan? Padahal seharusnya kita menelan sesuap demi sesuap. Yang pentingkan sepiring bisa habis. Namun apa jadinya dipencernaan, jika mulut kita tidak pernah mengunyah untuk membantu pancernaan? Apa hasilnya atau apa yang akan terjadi dalam proses pencernaan tersebut.
Memang menarik, waktu makan yang lebih
singkat dan lebih cepat. Jalan yang paling cepat dan tepat untuk
mencapai proses makanan, apa nasinya yang lebih baik dibubur saja biar
lebih encer, supaya menelannya lebih mudah. Tapi nyatanya semua itu
sudah ada tempatnya. Yang mempercepat dan sebagainya itu, sudah ada
bagiannya masing-masing. Nah, maka dari itu, tahapan untuk secepat itu
tidak mungkin mudah. Contohnya ya seperti orang yang makan sepiring
langsung telan tadi.
Hly.net: Lalu apa yang mesti dilakukan, agar dalam beraktivitas kita masih tetap bisa mengingat Allah?
Al Habib: Kalau tidak dilatih ya mana mungkin? Pada awalnya hati itu harus dikasih latihan untuk senantiasa mengingatNya. Itu memang tak mudah. Terkadang sering lupa. Tetapi setelah terbiasa, maka bagian tubuh yang kita latih ini punya reflex sendiri sesuai dengan tempatnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan